Bangsa Proto Melayu dan Deutro Melayu: Asal, Ciri, dan Peninggalan

Daftar Isi

Bangsa Proto Melayu dan Deutro Melayu adalah dua kelompok bangsa yang berperan penting dalam sejarah Nusantara. Mereka merupakan nenek moyang dari berbagai suku bangsa di Indonesia, seperti Dayak, Toraja, Batak, Jawa, Bugis, Bali, dan lain-lain. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang asal, ciri, dan peninggalan dari bangsa Proto Melayu dan Deutro Melayu.

Bangsa Proto Melayu dan Deutro Melayu: Asal, Ciri, dan Peninggalan

Bangsa Proto Melayu: Asal, Ciri, dan Peninggalan

Bangsa Proto Melayu atau Melayu Tua adalah bangsa yang datang ke Nusantara pada sekitar 1500 SM. Mereka berasal dari Asia Tenggara daratan, kemudian menyebar ke berbagai pulau di Nusantara melalui jalur laut dan darat. Beberapa suku yang termasuk Proto Melayu adalah Sasak, Toraja, Dayak, dan Nias.

Ciri Bangsa Proto Melayu

Bangsa Proto Melayu memiliki ciri fisik sebagai berikut:

  • Tubuh tinggi dan langsing
  • Kulit berwarna sawo matang
  • Rambut lurus berwarna hitam
  • Hidung dan mulut berukuran sedang

Bangsa Proto Melayu juga memiliki kebudayaan Neolitikum atau Batu Muda, yang ditandai oleh penggunaan alat-alat dari batu yang dihaluskan. Contoh alat-alat tersebut adalah kapak persegi dan kapak lonjong.

Peninggalan Bangsa Proto Melayu

Bangsa Proto Melayu banyak meninggalkan peninggalan berupa situs-situs arkeologis, seperti:

  • Situs Liang Bua di Flores, tempat ditemukannya fosil manusia purba Homo floresiensis atau Hobbit
  • Situs Gua Harimau di Sumatera Selatan, tempat ditemukannya lukisan gua, keramik, dan kerangka manusia
  • Situs Gua Pawon di Jawa Barat, tempat ditemukannya fosil manusia purba Homo erectus atau Manusia Jawa
  • Situs Gua Niah di Sarawak, Malaysia, tempat ditemukannya fosil manusia purba Homo sapiens

Bangsa Deutro Melayu: Asal, Ciri, dan Peninggalan

Bangsa Deutro Melayu atau Melayu Muda adalah bangsa yang datang ke Nusantara pada sekitar 500 SM. Mereka berasal dari Yunan di China Selatan, kemudian masuk ke Indonesia melalui jalur barat. Jalur ini meliputi Vietnam, Semenanjung Melayu, Sumatera, Jawa, dan daerah lainnya. Bangsa Deutro Melayu membawa kebudayaan Dongson dari Vietnam Utara, yang ditandai oleh penggunaan alat-alat dari besi. Beberapa suku yang termasuk Deutro Melayu adalah Jawa, Bugis, Bali, Aceh, dan Makassar.

Ciri Bangsa Deutro Melayu

Bangsa Deutro Melayu memiliki ciri fisik sebagai berikut:

  • Rambut lurus berwarna hitam
  • Bola mata berwarna coklat
  • Hidung mancung dan mulut kecil
  • Kulit berwarna kuning langsat

Bangsa Deutro Melayu juga memiliki kebudayaan yang lebih maju, terutama dalam hal penggunaan besi dan pelayaran. Mereka menggunakan perahu bercadik yang dapat menyeberangi lautan, dan menguasai ilmu perbintangan untuk menentukan arah dan waktu. Mereka juga mengembangkan pertanian dengan sistem irigasi yang canggih, dan melakukan perdagangan dengan daerah lain, baik di dalam maupun luar Nusantara.

Peninggalan Bangsa Deutro Melayu

Bangsa Deutro Melayu banyak meninggalkan peninggalan berupa situs-situs arkeologis, seperti:

  • Situs Candi Borobudur di Jawa Tengah, candi Buddha terbesar di dunia yang dibangun pada abad ke-9
  • Situs Candi Prambanan di Yogyakarta, candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-10
  • Situs Kerajaan Srivijaya di Sumatera Selatan, kerajaan maritim yang berkuasa dari abad ke-7 hingga ke-13
  • Situs Kerajaan Majapahit di Jawa Timur, kerajaan terbesar di Nusantara yang berdiri dari abad ke-13 hingga ke-16

Demikianlah artikel tentang bangsa Proto Melayu dan Deutro Melayu: asal, ciri, dan peninggalan. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang sejarah Nusantara. Terima kasih telah membaca.