Ciri Khas Kota Serang yang Menarik untuk Diketahui

kota serang malam hari

FOKUS BLOG - Kota Serang adalah ibu kota Provinsi Banten yang memiliki sejarah dan budaya yang kaya. Kota ini merupakan pusat budaya Sunda Banten dan Jawa Serang, yang memiliki ciri khas tersendiri. Kota Serang juga memiliki berbagai potensi wisata, kuliner, dan kerajinan yang menarik untuk dikunjungi dan dicicipi. Berikut adalah beberapa ciri khas kota Serang yang perlu Anda ketahui.

Sejarah Kota Serang

Kota Serang memiliki sejarah yang panjang sejak zaman kerajaan hingga masa kemerdekaan. Kota ini dulunya merupakan bagian dari Kesultanan Banten, yang berdiri sejak abad ke-16. Kesultanan Banten adalah salah satu kerajaan Islam terbesar di Nusantara, yang memiliki pengaruh luas di wilayah Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan sebagian Asia Tenggara. Kesultanan Banten juga dikenal sebagai pusat perdagangan dan penyebaran Islam di Nusantara.

Salah satu sisa-sisa kejayaan Kesultanan Banten yang masih bisa dilihat hingga kini adalah Masjid Agung Banten, yang merupakan masjid tertua di Banten dan salah satu masjid tertua di Indonesia. Masjid ini dibangun pada tahun 1569 oleh Sultan Maulana Hasanuddin, pendiri Kesultanan Banten. Masjid ini memiliki arsitektur yang unik, yang menggabungkan unsur-unsur Islam, Hindu, Buddha, dan Cina. Masjid ini juga memiliki menara yang tinggi, yang konon digunakan sebagai tempat mengumandangkan azan dan sebagai mercusuar bagi para pedagang.

Selain Masjid Agung Banten, kota Serang juga memiliki beberapa situs bersejarah lainnya, seperti Benteng Speelwijk, yang merupakan benteng peninggalan Belanda yang dibangun pada tahun 1682. Benteng ini berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan pertahanan Belanda di Banten. Benteng ini memiliki bentuk segi empat, dengan empat bastion di setiap sudutnya. Di dalam benteng ini, terdapat beberapa bangunan bersejarah, seperti rumah dinas gubernur, gereja, sekolah, rumah sakit, dan penjara.

Kota Serang juga memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Kota ini menjadi salah satu pusat gerakan perlawanan rakyat Banten melawan penjajah Belanda dan Jepang. Salah satu tokoh pejuang yang berasal dari kota Serang adalah KH. Wasyid, yang merupakan ulama dan pemimpin Sarekat Islam Banten. Beliau bersama para pejuang lainnya, seperti KH. Tubagus Ahmad Chatib, KH. Zainal Mustafa, dan KH. Abdul Halim, berjuang melawan penjajah dengan menggunakan senjata tradisional, seperti golok, bambu runcing, dan tombak.

Budaya Kota Serang

Kota Serang memiliki budaya yang khas, yang merupakan perpaduan antara budaya Sunda Banten dan Jawa Serang. Budaya Sunda Banten adalah budaya yang berkembang di wilayah barat Banten, yang dipengaruhi oleh budaya Sunda, Islam, dan Cina. Budaya ini memiliki ciri khas dalam hal bahasa, seni, adat, dan kepercayaan. Bahasa Sunda Banten adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat Sunda Banten, yang memiliki perbedaan dengan bahasa Sunda yang digunakan di Jawa Barat. Bahasa ini memiliki kosakata, intonasi, dan dialek yang berbeda.

Seni Sunda Banten adalah seni yang berkembang di wilayah Sunda Banten, yang meliputi seni musik, tari, teater, dan sastra. Seni musik Sunda Banten memiliki alat musik khas, seperti dogdog, gong, rebana, suling, dan kecrek. Seni musik ini biasanya dimainkan dalam acara-acara adat, seperti khitanan, pernikahan, dan sunatan massal. Seni tari Sunda Banten memiliki gerak tari yang dinamis, lincah, dan ekspresif. Seni tari ini biasanya menampilkan cerita-cerita rakyat, seperti tari Topeng, tari Cokek, dan tari Ronggeng. Seni teater Sunda Banten memiliki bentuk teater yang unik, seperti Lenong, yang merupakan teater komedi yang menggunakan bahasa Sunda Banten. Seni sastra Sunda Banten memiliki karya sastra yang beragam, seperti pantun, syair, gurindam, dan puisi.

Adat Sunda Banten adalah adat yang berkembang di wilayah Sunda Banten, yang mengatur tata cara hidup masyarakat Sunda Banten. Adat ini memiliki ciri khas dalam hal pakaian, makanan, dan upacara. Pakaian Sunda Banten adalah pakaian yang digunakan oleh masyarakat Sunda Banten, yang terdiri dari baju kurung, kain sarung, dan ikat kepala untuk pria, dan kebaya, kain batik, dan selendang untuk wanita. Pakaian ini biasanya dikenakan dalam acara-acara adat, seperti pernikahan, khitanan, dan sunatan massal. Makanan Sunda Banten adalah makanan yang digemari oleh masyarakat Sunda Banten, yang memiliki rasa yang pedas, asam, dan manis. Makanan ini biasanya berbahan dasar ikan, ayam, sayur, dan buah. Beberapa contoh makanan Sunda Banten adalah sate bandeng, rabeg, pecak lele, angeun lada, dan cucur.

Upacara Sunda Banten adalah upacara yang dilakukan oleh masyarakat Sunda Banten, yang berhubungan dengan siklus hidup, seperti kelahiran, khitanan, pernikahan, dan kematian. Upacara ini memiliki ciri khas dalam hal prosesi, simbol, dan makna. Beberapa contoh upacara Sunda Banten adalah upacara nyambut gawe, yang merupakan upacara untuk menyambut kelahiran bayi, upacara ngupuk, yang merupakan upacara untuk memotong rambut bayi, upacara ngalap berkah, yang merupakan upacara untuk meminta berkah kepada leluhur, dan upacara ngaben, yang merupakan upacara untuk membakar jenazah.

Budaya Jawa Serang adalah budaya yang berkembang di wilayah timur Banten, yang dipengaruhi oleh budaya Jawa, Islam, dan Arab. Budaya ini memiliki ciri khas dalam hal bahasa, seni, adat, dan kepercayaan. Bahasa Jawa Serang adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat Jawa Serang, yang memiliki perbedaan dengan bahasa Jawa yang digunakan di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Bahasa ini memiliki kosakata, intonasi, dan dialek yang berbeda.

Seni Jawa Serang adalah seni yang berkembang di wilayah Jawa Serang, yang meliputi seni musik, tari, teater, dan sastra. Seni musik Jawa Serang memiliki alat musik khas, seperti kendang, rebana, gambus, dan biola. Seni musik ini biasanya dimainkan dalam acara-acara keagamaan, seperti haul, tahlil, dan zikir. Seni tari Jawa Serang memiliki gerak tari yang lemah gemulai, anggun, dan elegan. Seni tari ini biasanya menampilkan cerita-cerita islami, seperti tari Sholawat, tari Hadrah, dan tari Zapin. Seni teater Jawa Serang memiliki bentuk teater yang unik, seperti Wayang Kulit, yang merupakan teater boneka kulit yang menggunakan bahasa Jawa Serang. Seni sastra Jawa Serang memiliki karya sastra yang beragam, seperti tembang, syair, gurindam, dan puisi.

Adat Jawa Serang adalah adat yang berkembang di wilayah Jawa Serang, yang mengatur tata cara hidup masyarakat Jawa Serang. Adat ini memiliki ciri khas dalam hal pakaian, makanan, dan upacara.

Pakaian Jawa Serang adalah pakaian yang digunakan oleh masyarakat Jawa Serang, yang terdiri dari baju koko, celana panjang, dan peci untuk pria, dan baju kurung, kain batik, dan kerudung untuk wanita. Pakaian ini biasanya dikenakan dalam acara-acara keagamaan, seperti sholat, haul, dan tahlil. Makanan Jawa Serang adalah makanan yang digemari oleh masyarakat Jawa Serang, yang memiliki rasa yang gurih, manis, dan pedas. Makanan ini biasanya berbahan dasar daging, nasi, sayur, dan rempah-rempah. Beberapa contoh makanan Jawa Serang adalah soto betawi, nasi kebuli, sate padang, dan martabak.

Upacara Jawa Serang adalah upacara yang dilakukan oleh masyarakat Jawa Serang, yang berhubungan dengan siklus hidup, seperti kelahiran, khitanan, pernikahan, dan kematian. Upacara ini memiliki ciri khas dalam hal prosesi, simbol, dan makna. Beberapa contoh upacara Jawa Serang adalah upacara selapanan, yang merupakan upacara untuk menyambut usia bayi yang mencapai 40 hari, upacara akikah, yang merupakan upacara untuk menyembelih kambing sebagai tanda syukur atas kelahiran bayi, upacara nikah, yang merupakan upacara untuk mengikat janji suci antara dua insan, dan upacara kubur, yang merupakan upacara untuk mengantar jenazah ke tempat peristirahatan terakhir.

Wisata Kota Serang

Kota Serang memiliki berbagai potensi wisata yang menarik untuk dikunjungi, baik wisata alam, sejarah, budaya, maupun religi. Wisata alam kota Serang menawarkan pemandangan yang indah, sejuk, dan segar, seperti pantai, gunung, danau, dan taman. Beberapa contoh wisata alam kota Serang adalah Pantai Anyer, yang merupakan pantai berpasir putih yang memiliki panorama sunset yang mempesona, Gunung Karang, yang merupakan gunung berapi yang memiliki kawah dan hutan pinus yang asri, Danau Tasikardi, yang merupakan danau buatan yang memiliki legenda sejarah yang menarik, dan Taman Kota Serang, yang merupakan taman kota yang memiliki fasilitas rekreasi dan olahraga yang lengkap.

Wisata sejarah kota Serang menawarkan pengalaman yang edukatif, inspiratif, dan mengesankan, seperti museum, monumen, dan situs bersejarah. Beberapa contoh wisata sejarah kota Serang adalah Museum Banten, yang merupakan museum yang menyimpan koleksi benda-benda peninggalan Kesultanan Banten, Monumen Perjuangan Rakyat Banten, yang merupakan monumen yang mengabadikan peristiwa perlawanan rakyat Banten melawan penjajah, dan Situs Keraton Surosowan, yang merupakan situs bekas istana Kesultanan Banten yang dibangun pada abad ke-16.

Wisata budaya kota Serang menawarkan kesenian yang khas, unik, dan menarik, seperti tari, musik, dan kerajinan. Beberapa contoh wisata budaya kota Serang adalah Tari Cokek, yang merupakan tari tradisional yang menampilkan gerak lincah dan ekspresif dari penari wanita yang mengenakan pakaian warna-warni, Musik Dogdog, yang merupakan musik tradisional yang menggunakan alat musik berupa tabung-tabung bambu yang dipukul dengan tongkat kayu, dan Kerajinan Batik, yang merupakan kerajinan kain yang menggunakan teknik pewarnaan dengan malam panas yang memiliki motif-motif khas Banten.

Wisata religi kota Serang menawarkan ketenangan, kedamaian, dan keberkahan, seperti masjid, makam, dan pesantren. Beberapa contoh wisata religi kota Serang adalah Masjid Agung Banten, yang merupakan masjid tertua di Banten yang memiliki arsitektur yang unik dan megah, Makam Sultan Maulana Hasanuddin, yang merupakan makam pendiri Kesultanan Banten yang terletak di kompleks Masjid Agung Banten, dan Pesantren Al-Khairiyah, yang merupakan pesantren tertua di Banten yang didirikan oleh KH. Wasyid pada tahun 1910.

Kuliner Kota Serang

Kota Serang memiliki berbagai kuliner yang lezat, nikmat, dan menggugah selera, baik kuliner tradisional maupun modern. Kuliner tradisional kota Serang memiliki cita rasa yang khas, yang merupakan perpaduan antara rasa Sunda Banten dan Jawa Serang. Kuliner modern kota Serang memiliki variasi yang banyak, yang merupakan adaptasi dari kuliner nusantara maupun mancanegara. Berikut adalah beberapa kuliner kota Serang yang wajib Anda coba.

Kuliner Tradisional

  • Sate Bandeng: Sate bandeng adalah kuliner khas kota Serang yang terbuat dari daging ikan bandeng yang dibumbui dengan bumbu kacang, kecap, dan cabai. Sate bandeng dimasak dengan cara dipanggang di atas arang, sehingga menghasilkan aroma yang harum dan rasa yang gurih. Sate bandeng biasanya disajikan dengan lontong, sambal, dan acar.
  • Rabeg: Rabeg adalah kuliner khas kota Serang yang terbuat dari daging kambing yang direbus dengan bumbu rempah-rempah, seperti jahe, kunyit, lengkuas, dan serai. Rabeg dimasak dengan cara direbus hingga empuk, kemudian digoreng hingga kering. Rabeg biasanya disajikan dengan nasi, sambal, dan sayur asem.
  • Pecak Lele: Pecak lele adalah kuliner khas kota Serang yang terbuat dari ikan lele yang digoreng hingga kering, kemudian dicampur dengan bumbu pecak, yaitu bumbu yang terbuat dari cabai, bawang merah, bawang putih, kemiri, gula, garam, dan asam. Pecak lele biasanya disajikan dengan nasi, lalapan, dan sambal.
  • Angeun Lada: Angeun lada adalah kuliner khas kota Serang yang terbuat dari sayuran, seperti kacang panjang, terong, buncis, dan daun singkong, yang direbus dengan bumbu lada, yaitu bumbu yang terbuat dari lada, bawang merah, bawang putih, garam, dan gula. Angeun lada biasanya disajikan dengan nasi, ikan asin, dan sambal.
  • Cucur: Cucur adalah kuliner khas kota Serang yang terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan gula merah, kelapa parut, dan garam, kemudian digoreng hingga berbentuk bulat pipih. Cucur memiliki tekstur yang renyah di luar dan lembut di dalam, serta rasa yang manis dan gurih. Cucur biasanya disajikan sebagai camilan atau hidangan penutup.

Kuliner Modern

  • Soto Betawi: Soto betawi adalah kuliner yang berasal dari Jakarta, namun juga populer di kota Serang. Soto betawi adalah sup daging sapi yang dimasak dengan santan, rempah-rempah, dan bumbu halus, seperti bawang merah, bawang putih, kemiri, kunyit, jahe, dan serai. Soto betawi biasanya disajikan dengan nasi, emping, jeruk nipis, dan sambal.
  • Nasi Kebuli: Nasi kebuli adalah kuliner yang berasal dari Timur Tengah, namun juga populer di kota Serang. Nasi kebuli adalah nasi yang dimasak dengan daging kambing, minyak samin, dan rempah-rempah, seperti kayu manis, cengkeh, kapulaga, dan pala. Nasi kebuli biasanya disajikan dengan acar, sambal, dan kuah kari.
  • Sate padang: Sate padang adalah kuliner yang berasal dari Sumatera Barat, namun juga populer di kota Serang. Sate padang adalah sate daging sapi atau kambing yang dimasak dengan bumbu kacang, kunyit, jahe, dan cabai. Sate padang biasanya disajikan dengan lontong, bawang goreng, dan kuah kental yang berwarna kuning.
  • Martabak: Martabak adalah kuliner yang berasal dari India, namun juga populer di kota Serang. Martabak adalah kue dadar yang berisi daging cincang, telur, bawang, dan rempah-rempah. Martabak biasanya disajikan dengan acar, sambal, dan kuah manis yang berwarna merah.

Itulah beberapa ciri khas kota Serang yang menarik untuk diketahui. Kota Serang adalah kota yang memiliki sejarah, budaya, wisata, dan kuliner yang beragam dan menarik. Kota Serang adalah kota yang layak untuk dikunjungi dan dijelajahi. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang kota Serang. ***

Postingan Lama
Postingan Lebih Baru