35 Contoh Tembung Kriya Bahasa Jawa dan Artinya Lengkap
35 contoh tembung kriya bahasa Jawa beserta artinya untuk komunikasi sehari-hari, lengkap dengan penjelasan dan jenisnya.
FOKUS.CO.ID – Dalam keseharian, masyarakat Jawa sering menggunakan tembung kriya (kata kerja) sebagai bagian dari komunikasi sehari-hari. Tembung kriya berfungsi untuk menyatakan suatu tindakan atau aktivitas yang dilakukan oleh seseorang. Bahasa Jawa, seperti halnya bahasa lainnya, memiliki struktur yang kaya, dan penggunaan tembung kriya sangat vital dalam membentuk kalimat yang memiliki makna.
Baca juga: Lirik dan Makna Tembang Dolanan Tak Lelo Ledung – Lagu pengantar Tidur
Dalam artikel ini, kita akan membahas 35 contoh tembung kriya beserta artinya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, kita juga akan mengulas lebih dalam mengenai jenis-jenis tembung kriya dan peran pentingnya dalam bahasa Jawa. Artikel ini akan memberikan wawasan yang mendalam bagi para pelajar dan pengajar yang ingin memahami lebih jauh mengenai tembung kriya.
Apa Itu Tembung Kriya?
Tembung kriya merupakan kelas kata dalam bahasa Jawa yang digunakan untuk menyatakan suatu tindakan atau aktivitas. Dalam bahasa Indonesia, tembung kriya setara dengan kata kerja. Kata kerja ini sangat penting karena tanpanya, kalimat tidak bisa terbentuk dengan sempurna.
Misalnya, dalam kalimat "Aku mangan roti", kata "mangan" adalah tembung kriya yang artinya makan. Tanpa kata kerja "mangan", kalimat tersebut tidak akan memiliki makna tindakan yang jelas.
Jenis-Jenis Tembung Kriya
Dalam bahasa Jawa, tembung kriya dibagi menjadi dua jenis utama:
Tembung Kriya Lingga
Tembung kriya lingga adalah kata kerja yang masih dalam bentuk dasar atau asli. Kata kerja ini belum mendapatkan perubahan, seperti imbuhan awalan, sisipan, atau akhiran. Contoh: "mlaku" yang berarti berjalan, "turu" yang berarti tidur.Tembung Kriya Andhahan
Sebaliknya, tembung kriya andhahan adalah kata kerja yang telah mendapat imbuhan, baik awalan, sisipan, atau akhiran. Misalnya, "ndulang" yang artinya menyuapi berasal dari kata dasar "dulang."
Peran Tembung Kriya dalam Kehidupan Sehari-Hari
Tembung kriya tidak hanya sekadar kata kerja, tetapi juga mencerminkan budaya dan kebiasaan masyarakat Jawa dalam berkomunikasi. Setiap hari, ribuan kali kita menggunakan tembung kriya dalam percakapan. Misalnya, saat seseorang berkata "aku arep mangan", itu berarti ia sedang melakukan aktivitas makan, di mana kata kerja yang digunakan adalah "mangan."
Mari kita lihat 35 contoh tembung kriya yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan artinya dalam bahasa Indonesia.
Contoh Tembung Kriya Bahasa Jawa serta Artinya dalam Kehidupan Sehari-Hari
- Mangan = makan
- Turu = tidur
- Adus = mandi
- Maca = membaca
- Maos = membaca (versi halus)
- Mlayu = berlari
- Mlaku = berjalan
- Nembang = bernyanyi
- Ngombe = minum
- Tuku = membeli
- Lungguh = duduk
- Maguru = berguru
- Dakgawa = kubawa
- Ndulang = menyuapi
- Macul = mencangkul
- Nyapu = menyapu
- Nandur = menanam
- Mulang = mengajar
- Mlaku-mlaku = jalan-jalan
- Tetulis = menulis
- Nggambar = menggambar
- Mangarep = ke depan
- Kokjupuk = kamu ambil
- Dituku = dibeli
- Lunga = pergi
- Kramas = keramas
- Guyon = bercanda
- Nabrak = menabrak
- Muntun = bagus
- Ngoyak = mengejar
- Mbayar = membayar
- Numpak = naik
- Nggawe = mengerjakan
- Ngresiki = membersihkan
- Njupuk = mengambil
Penggunaan Tembung Kriya dalam Kalimat Sehari-hari
Untuk mempermudah pemahaman, mari kita lihat contoh penggunaan beberapa tembung kriya dalam kalimat sehari-hari:
Aku arep turu saiki
(Saya akan tidur sekarang)Dheweke lagi mangan nasi
(Dia sedang makan nasi)Aku arep tuku sepatu anyar
(Saya ingin membeli sepatu baru)
Kalimat-kalimat ini menunjukkan bagaimana tembung kriya digunakan untuk menyatakan tindakan atau aktivitas.
Beda Tembung Kriya Lingga dan Tembung Kriya Andhahan
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tembung kriya dapat dibedakan menjadi lingga (kata kerja dasar) dan andhahan (kata kerja yang sudah mendapat imbuhan). Mari kita lihat perbedaannya melalui contoh berikut:
Lingga:
- Mlaku (berjalan)
- Maca (membaca)
- Lungguh (duduk)
Andhahan:
- Nandur = menanam (dari kata dasar "tandur")
- Ngombe = minum (dari kata dasar "ombe")
- Ndulang = menyuapi (dari kata dasar "dulang")
Kata kerja yang telah mendapatkan imbuhan ini menjadi lebih spesifik dan memberikan makna tindakan yang lebih jelas.
Kenapa Penting Memahami Tembung Kriya?
Sebagai pelajar atau pengajar bahasa Jawa, memahami dan menguasai tembung kriya sangat penting. Dengan mengetahui bentuk dasar dan bentuk yang telah mendapat imbuhan, kita bisa membentuk kalimat yang lebih beragam dan efektif. Selain itu, penggunaan tembung kriya yang tepat akan membantu dalam berkomunikasi dengan lebih lancar.
Artikel ini juga dapat menjadi referensi yang bermanfaat bagi mereka yang belajar bahasa Jawa, karena memberikan panduan rinci tentang 35 contoh tembung kriya yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Fokus.co.id: Platform Belajar Bahasa Jawa Terlengkap
Untuk pembelajaran lebih lanjut tentang tembung kriya dan topik-topik bahasa Jawa lainnya, Fokus adalah platform yang tepat. Di situs ini, kamu akan menemukan berbagai artikel edukatif yang disusun dengan rinci dan menarik. Situs ini bertujuan untuk memfasilitasi pelajar dan pengajar dalam mempelajari bahasa Jawa secara lebih mendalam.
Kesimpulan: Penguasaan Tembung Kriya dalam Bahasa Jawa
Menguasai tembung kriya atau kata kerja dalam bahasa Jawa sangat penting bagi siapa pun yang ingin memahami bahasa ini secara menyeluruh. Dengan memahami perbedaan antara tembung kriya lingga dan tembung kriya andhahan, kita bisa membentuk kalimat yang lebih kaya dan bervariasi.
Dengan mempelajari 35 contoh tembung kriya yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa semakin memperkaya kosakata bahasa Jawa. Jangan lupa untuk terus memperdalam pemahaman kamu dengan membaca artikel-artikel lainnya di Fokus.co.id, situs yang selalu memberikan informasi terkini dan lengkap mengenai bahasa Jawa.
FAQ: Pertanyaan yang Sering Diajukan
Apa itu tembung kriya?
Tembung kriya adalah kata kerja dalam bahasa Jawa yang digunakan untuk menyatakan suatu tindakan atau aktivitas.
Apa perbedaan tembung kriya lingga dan tembung kriya andhahan?
Tembung kriya lingga adalah kata kerja dasar yang belum mendapat imbuhan, sedangkan tembung kriya andhahan adalah kata kerja yang telah mendapat imbuhan.
Bagaimana cara menggunakan tembung kriya dalam kalimat?
Tembung kriya digunakan untuk menunjukkan tindakan dalam kalimat, seperti contoh: Aku mangan roti (Saya makan roti).
Dengan pengetahuan ini, kamu siap untuk lebih mendalami bahasa Jawa dan terus belajar melalui artikel di Fokus.co.id. ***