Pengertian Majas Paralelisme serta Contohnya dalam Kalimat
Majas paralelisme adalah salah satu jenis majas penegasan yang menggunakan pengulangan kata atau frasa dalam struktur yang sejajar. Tujuan utama dari majas ini adalah untuk menekankan suatu gagasan atau perasaan tertentu, sehingga memberikan efek dramatis atau memperkuat makna yang ingin disampaikan.
Jenis-Jenis Majas Paralelisme
Majas paralelisme terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu:
1. Anafora
Anafora adalah pengulangan kata atau frasa di awal baris atau kalimat secara berurutan. Pengulangan ini bertujuan untuk menekankan ide atau perasaan yang ingin disampaikan.
Contoh Anafora:
Belajar untuk masa depan, belajar untuk pengetahuan, belajar untuk kebaikan, belajar untuk kehidupan.
Aku berlari mengejar mimpi, aku berjuang melawan rintangan, aku bertahan menghadapi badai, aku berdiri menantang dunia.
2. Epifora
Epifora adalah pengulangan kata atau frasa di akhir baris atau kalimat secara berurutan. Pengulangan ini memberikan penekanan pada ide atau perasaan yang ingin disampaikan.
Contoh Epifora:
Waktu mengajarkan kesabaran, waktu mengajarkan keikhlasan, waktu mengajarkan keteguhan, waktu mengajarkan kekuatan.
Guru adalah cahaya, guru adalah pelita, guru adalah teladan, guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa.
Contoh Lain Majas Paralelisme
Berikut beberapa contoh lain penggunaan majas paralelisme dalam kalimat:
Menjadi kuat bukan karena tanpa masalah, menjadi kuat karena menghadapi masalah, menjadi kuat karena melewati masalah, menjadi kuat karena belajar dari masalah.
Kebahagiaan tidak diukur dari harta, kebahagiaan tidak diukur dari jabatan, kebahagiaan tidak diukur dari kekuasaan, kebahagiaan diukur dari ketulusan.
Langit berbicara dengan warna, bunga berbicara dengan warna, dedaunan berbicara dengan warna.
Alam mengajarkan kesabaran, alam mengajarkan keteguhan, alam mengajarkan keindahan.
Bersama sahabat aku tertawa, bersama sahabat aku belajar, bersama sahabat aku bahagia.
Kesimpulan
Majas paralelisme adalah gaya bahasa yang menggunakan pengulangan kata atau frasa dalam struktur yang sejajar untuk menekankan ide atau perasaan tertentu. Dengan memahami dan menggunakan majas ini, penulis atau pembicara dapat menyampaikan pesan dengan lebih kuat dan efektif.