Pengertian Majas Tautologi serta Contohnya dalam Kalimat

Daftar Isi

Pengertian Majas Tautologi serta Contohnya dalam Kalimat

FOKUS
akan membahas secara mendalam tentang pengertian majas tautologi, ciri-ciri, fungsi, dan contohnya dalam kalimat. Artikel ini akan membantu para guru, pengajar, dan orang tua siswa memahami materi secara lebih komprehensif dan mudah dipahami.

Apa Itu Majas Tautologi?

Majas tautologi termasuk dalam kategori majas penegasan yang digunakan untuk memperkuat makna sebuah pernyataan. Penggunaan majas ini dilakukan dengan mengulang kata atau frasa yang memiliki arti serupa dalam satu kalimat.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tautologi adalah pengulangan makna dengan cara berbeda untuk menekankan atau menegaskan suatu maksud.

Majas tautologi sering digunakan untuk mempertegas pesan dalam percakapan sehari-hari maupun karya sastra agar lebih jelas dan berkesan bagi pendengar atau pembaca.

Fungsi Majas Tautologi

  1. Memberikan Penegasan
    Dengan pengulangan kata atau frasa, pesan menjadi lebih kuat dan tidak ambigu.

  2. Meningkatkan Pemahaman
    Penegasan melalui pengulangan membantu pembaca atau pendengar memahami maksud penulis atau pembicara.

  3. Memperindah Bahasa
    Dalam karya sastra, majas tautologi digunakan untuk memberikan keindahan dan daya tarik pada kalimat.


Ciri-Ciri Majas Tautologi

Agar lebih mudah mengenali majas tautologi, perhatikan beberapa ciri-cirinya berikut:

  • Menggunakan pengulangan kata atau frasa dengan makna serupa dalam satu kalimat.
  • Bertujuan untuk menegaskan pesan atau makna dalam kalimat.
  • Biasanya ditemukan dalam pidato, puisi, atau percakapan sehari-hari.
  • Tidak menambah informasi baru, hanya memperkuat makna yang sudah ada.

Contoh Majas Tautologi dalam Kalimat

Berikut adalah beberapa contoh majas tautologi yang sering digunakan:

  1. Dia terus berbicara tanpa henti dan tak pernah diam.
  2. Kita harus bersatu bersama untuk mencapai tujuan bersama.
  3. Ini adalah keputusan terakhir, tidak ada lagi keputusan lain.
  4. Rumah itu besar dan luas, penuh dengan ruangan lapang.
  5. Mereka berlari cepat dan tidak berhenti sampai tujuan.
  6. Hari ini, semua orang bersukacita dengan bahagia.
  7. Hujan turun dengan deras dan lebat sepanjang malam.
  8. Perjuangan itu berat dan sulit, tetapi kita tidak menyerah.
  9. Anak-anak bermain dengan riang dan gembira di taman.
  10. Kita harus bekerja keras dengan tekun dan tanpa lelah.

Perbedaan Majas Tautologi dengan Majas Retorika

Majas tautologi berfokus pada pengulangan kata atau frasa untuk menegaskan makna, sementara majas retorika berbentuk kalimat tanya yang tidak memerlukan jawaban.

Misalnya:

  • Tautologi: "Hujan turun dengan deras dan lebat sepanjang malam."
  • Retorika: "Apakah hujan ini tidak akan berhenti sepanjang malam?"

Kesimpulan

Majas tautologi adalah salah satu bentuk majas penegasan yang sangat efektif untuk memperkuat makna sebuah pernyataan. Penggunaan majas ini dapat ditemukan dalam berbagai konteks, seperti percakapan sehari-hari, pidato, dan karya sastra.

FOKUS berharap artikel ini dapat membantu pembaca memahami majas tautologi dengan lebih baik.