7 Tanda Seseorang Diam-diam Tidak Menyukaimu Menurut Pakar Psikologi

Table of Contents

tanda-seseorang-diam-diam-tidak-menyukaimu-menurut-pakar-psikologi

Pernah merasa seseorang bersikap aneh, dingin, atau tiba-tiba menjaga jarak tanpa alasan yang jelas?

Mungkin mereka tidak menyukai Anda — tapi tidak mengatakannya secara langsung.

Manusia punya kecenderungan untuk menyembunyikan emosi negatif demi menjaga keharmonisan sosial, apalagi dalam lingkungan kerja, pertemanan, atau keluarga. Namun, bahasa tubuh dan perilaku halus sering kali membocorkan isi hati yang sebenarnya.

Menurut pakar psikologi sosial, Dr. Albert Mehrabian, 55% dari komunikasi manusia terjadi lewat ekspresi nonverbal, bukan kata-kata. Jadi, saat seseorang tidak nyaman dengan Anda, tanda-tandanya lebih mudah terlihat dari tindakan kecil ketimbang dari ucapannya.

Namun penting diingat — mengenali tanda-tanda ini bukan untuk menuduh atau menyalahkan, melainkan untuk mengembangkan kesadaran diri dan hubungan sosial yang lebih sehat. Dengan memahami sinyal-sinyal emosional orang lain, kita bisa belajar beradaptasi, memperbaiki diri, atau bahkan melindungi diri dari hubungan yang tidak sehat.

1. Bahasa Tubuh yang Menutup Diri

Bahasa tubuh adalah jendela perasaan seseorang.
Jika seseorang sering menyilangkan tangan, memalingkan tubuh, atau menjaga jarak fisik, ini bisa menjadi sinyal bawah sadar bahwa mereka tidak nyaman berada di dekat Anda.

Menurut psikolog Paul Ekman, gerakan tubuh yang defensif seperti ini muncul ketika otak merasa terancam atau ingin melindungi diri. Dalam konteks sosial, ini bisa berarti mereka ingin membatasi interaksi karena ada rasa tidak suka, gugup, atau bahkan penolakan emosional.

Namun, jangan langsung berasumsi negatif. Kadang seseorang menutup diri bukan karena tidak suka, tapi karena sedang stres atau canggung. Maka, perhatikan konteks dan pola — jika bahasa tubuh itu muncul berulang kali dalam berbagai situasi, baru patut dicermati.

2. Menghindari Kontak Mata

Kontak mata adalah salah satu indikator paling kuat dari ketulusan dan keterhubungan emosional.
Seseorang yang terus-menerus menghindari tatapan mata Anda mungkin sedang menyembunyikan ketidaknyamanan atau rasa enggan berinteraksi.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Frontiers in Psychology (2020), otak manusia merespons kontak mata dengan peningkatan aktivitas di area prefrontal cortex — bagian otak yang berhubungan dengan koneksi sosial dan empati.
Ketika seseorang tidak ingin terlibat emosional, refleks alami otaknya justru akan menghindari tatapan langsung.

Namun, perlu hati-hati. Beberapa orang memang tidak nyaman menatap mata orang lain terlalu lama karena faktor budaya atau kepribadian introvert. Maka, seperti sebelumnya, konteks sosial dan kebiasaan individu harus diperhatikan.

3. Percakapan yang Singkat dan Terbatas

Pernah berbicara dengan seseorang yang menjawab seperlunya, tanpa ekspresi, lalu mengakhiri obrolan secepat mungkin?
Itu bisa jadi tanda bahwa mereka tidak tertarik untuk menjalin hubungan lebih dalam dengan Anda.

Dari perspektif psikologi komunikasi, ini disebut "low-engagement interaction" — percakapan minim respons emosional. Mereka hanya menjawab karena tuntutan sopan santun, bukan ketertarikan tulus.
Biasanya, tanda-tanda seperti ini disertai bahasa tubuh kaku dan kontak mata yang minim.

Sebagai solusi, Anda bisa mencoba mengubah topik pembicaraan menjadi hal yang lebih netral dan menyenangkan, atau memberi ruang agar orang tersebut tidak merasa tertekan.
Jika pola “dingin” ini tetap berulang, mungkin memang ada jarak emosional yang disengaja.

4. Kurang Tertarik pada Kehidupan Anda

Ketika seseorang tidak pernah bertanya kabar, minat, atau aktivitas Anda, itu menunjukkan mereka tidak berinvestasi secara emosional.
Dalam psikologi relasional, ini disebut emotional disengagement — kondisi ketika seseorang secara sadar menarik diri dari interaksi karena merasa tidak nyaman atau tidak tertarik.

Misalnya:

  • Mereka hanya menanggapi cerita Anda dengan “oh” atau “gitu ya”.
  • Tidak menanyakan balik hal-hal pribadi.
  • Tidak mengingat detail kecil yang pernah Anda ceritakan.

Menurut Dr. John Gottman, pakar hubungan dari University of Washington, hubungan sehat ditandai dengan bid for connection — usaha kecil untuk saling terhubung.
Ketika seseorang mengabaikan “bid” itu berulang kali, maka bisa disimpulkan ada keengganan untuk memperdalam hubungan.

5. Selalu Terburu-buru Pergi

Salah satu tanda paling nyata dari ketidaksukaan adalah selalu punya alasan untuk mengakhiri interaksi lebih cepat.
Misalnya, saat Anda baru mulai bicara, mereka sudah bilang, “Aku harus pergi,” atau berpura-pura sibuk dengan ponsel.

Secara psikologis, ini disebut avoidance behavior — perilaku menghindar yang dilakukan otak untuk mengurangi ketegangan sosial.
Otak manusia cenderung menjauhi sumber ketidaknyamanan, sama seperti refleks menarik tangan dari benda panas.

Kalau perilaku ini muncul terus-menerus, bisa jadi mereka tidak nyaman secara emosional dan memilih strategi menghindar daripada berkonfrontasi langsung.

6. Interaksi Terasa Dipaksakan

Pernah berbicara dengan seseorang yang senyumnya terasa kaku atau tertawanya tidak alami?
Itu bisa menjadi tanda bahwa interaksi antara kalian tidak tulus.

Menurut penelitian Journal of Nonverbal Behavior, senyum palsu bisa dibedakan dari otot wajah yang bekerja. Senyum tulus (dikenal sebagai Duchenne smile) melibatkan gerakan otot di sekitar mata, sedangkan senyum palsu hanya di bibir.

Kalau seseorang berusaha terlihat sopan tapi tidak sepenuhnya hadir secara emosional — misalnya mengangguk tanpa mendengarkan — mereka sedang menyembunyikan rasa tidak nyaman.
Biasanya hal ini muncul karena tekanan sosial untuk tetap terlihat baik, meski sebenarnya ingin menjauh.

7. Tidak Pernah Memulai Kontak

Seseorang yang tidak tertarik dengan Anda akan jarang atau bahkan tidak pernah menghubungi terlebih dahulu.
Anda selalu menjadi pihak yang harus memulai percakapan, menanyakan kabar, atau mengatur pertemuan.

Dalam teori reciprocal liking (ketertarikan timbal balik), manusia secara alami ingin membalas perhatian dari orang yang mereka sukai. Jika respon ini tidak ada, maka hubungan berjalan satu arah — dan itu tanda ketidaktertarikan yang jelas.

Namun, jangan langsung menyimpulkan negatif. Ada kemungkinan orang tersebut memiliki gaya komunikasi yang pasif atau sedang sibuk.
Kuncinya adalah pola. Jika ini terjadi berulang kali dan hanya ke Anda, bisa dipastikan ada jarak emosional di sana.


Apa yang Harus Dilakukan Saat Menyadari Tanda Ini?

Mengetahui seseorang diam-diam tidak menyukai kita memang tidak menyenangkan, tapi bukan akhir dari dunia.
Yang penting adalah bagaimana kita meresponsnya dengan bijak.

Berikut langkah psikologis yang disarankan pakar:

  • Refleksi diri. Tanyakan, apakah ada perilaku Anda yang mungkin menyinggung tanpa sadar?
  • Jaga jarak sehat. Tidak semua orang cocok dengan kita, dan itu normal.
  • Jangan memaksa hubungan. Semakin dipaksa, semakin besar penolakan emosional yang muncul.
  • Bangun komunikasi terbuka. Jika hubungan itu penting (teman, rekan kerja, keluarga), bicarakan dengan tenang.
  • Fokus pada relasi yang sehat. Arahkan energi Anda ke orang yang memberi dukungan dan kehangatan.

Kesimpulan

Mengenali tanda seseorang diam-diam tidak menyukaimu menurut pakar psikologi bukan untuk memperburuk hubungan, tetapi untuk memahami dinamika sosial dengan lebih dalam.
Bahasa tubuh tertutup, kontak mata yang dihindari, percakapan pendek, atau interaksi yang dipaksakan adalah sinyal yang tidak boleh diabaikan.

Dengan kesadaran diri dan empati, Anda bisa mengubah cara berinteraksi, menumbuhkan hubungan yang lebih sehat, atau melepaskan diri dari yang toksik.

Karena pada akhirnya, rasa disukai bukanlah hal yang bisa dipaksakan — tapi bisa diundang lewat keaslian dan rasa hormat.

Baca juga: Penyebab Terjadinya Imposter Syndrome: Faktor, Dampak, dan Cara Mengatasinya

FAQ: Tanda Seseorang Diam-diam Tidak Menyukaimu Menurut Pakar Psikologi

1. Apa saja tanda paling jelas kalau seseorang diam-diam tidak menyukai kita?

Tanda paling jelas biasanya terlihat dari bahasa tubuh tertutup, kontak mata yang dihindari, dan percakapan yang terasa singkat atau dipaksakan. Orang yang tidak nyaman biasanya menjaga jarak, enggan memulai interaksi, dan berusaha mengakhiri pertemuan secepat mungkin.

2. Apakah semua orang yang menjaga jarak berarti tidak suka dengan kita?

Tidak selalu. Beberapa orang bersikap tertutup karena introvert, canggung sosial, atau sedang mengalami stres. Untuk memastikannya, lihat pola perilaku mereka terhadap orang lain — jika hanya kepada Anda mereka bersikap dingin, baru bisa jadi tanda ketidaksukaan.

3. Bagaimana cara menghadapi seseorang yang diam-diam tidak menyukai kita?

Jangan memaksa mereka untuk berubah pikiran. Cobalah refleksi diri, perbaiki komunikasi, dan jaga jarak sehat. Jika hubungan itu penting, bicarakan secara terbuka tanpa menuduh. Namun bila hubungan itu tidak penting, lepaskan tanpa dendam.

4. Mengapa orang tidak jujur mengungkapkan ketidaksukaannya secara langsung?

Karena secara sosial, menolak atau menyatakan ketidaksukaan dianggap tidak sopan. Jadi, banyak orang memilih menunjukkan lewat perilaku nonverbal — misalnya menghindari tatapan, tidak responsif, atau menghindari pertemuan.

5. Apakah mungkin mengubah pandangan seseorang yang tidak menyukai kita?

Mungkin, tapi tidak selalu. Tergantung penyebabnya. Jika ketidaksukaan muncul karena kesalahpahaman atau perbedaan kecil, komunikasi terbuka bisa memperbaikinya. Namun, jika alasannya emosional atau nilai pribadi, lebih baik fokus memperbaiki diri sendiri daripada berusaha mengubah orang lain.

6. Apakah tanda-tanda ini juga berlaku di tempat kerja atau hubungan profesional?

Ya. Dalam konteks profesional, tanda-tanda ini sering muncul dalam bentuk minimnya kolaborasi, tidak diberi kesempatan bicara, atau nada komunikasi yang dingin. Mengenali sinyal ini penting agar Anda bisa menjaga profesionalitas tanpa terjebak drama emosional.