20 Contoh Tembung Camboran Wutuh Bahasa Jawa + Artinya

Daftar Isi

Temukan 20 contoh tembung camboran wutuh dalam bahasa Jawa beserta artinya untuk memperkaya pengetahuan bahasa dan sastra Jawa di Fokus.co.id.

contoh tembung camboran wutuh dalam bahasa Jawa beserta artinya

Tembung camboran wutuh
adalah salah satu jenis tembung camboran yang sering digunakan dalam bahasa Jawa, terutama dalam karya sastra seperti puisi, cerita, maupun percakapan sehari-hari. Penggunaan tembung ini memperkaya ragam bahasa serta membantu memperjelas makna dalam komunikasi.

Tembung camboran wutuh terbentuk dari dua kata yang masing-masing memiliki arti sendiri. Namun, ketika digabung, keduanya menghasilkan makna baru yang utuh, tanpa pengurangan atau penambahan suku kata pada masing-masing kata penyusunnya. Inilah yang membedakan tembung camboran wutuh dengan jenis tembung lainnya seperti tembung camboran tugel atau tembung camboran wudhar.

Baca juga: 20 Contoh Tembung Rura Basa dalam Bahasa Jawa Beserta Artinya

Artikel ini akan membahas 20 contoh tembung camboran wutuh dalam bahasa Jawa serta artinya dengan lebih mendalam, agar para pelajar dan pengajar dapat memahaminya secara lebih jelas. Artikel ini disusun oleh Fokus.co.id, dan ditujukan bagi siswa serta pendidik yang ingin memperluas pengetahuan tentang bahasa Jawa.

Pengertian Tembung Camboran Wutuh

Sebelum masuk ke contoh-contoh, mari kita pahami lebih dulu apa yang dimaksud dengan tembung camboran wutuh. Seperti disebutkan di awal, tembung camboran wutuh terdiri dari dua kata yang digabungkan tanpa perubahan struktur kata aslinya. Kedua kata ini tetap dalam bentuk utuh, sehingga tidak ada pengurangan maupun penambahan suku kata.

Sebagai contoh, kata "atos atine" yang berarti "keras hatinya" adalah gabungan dari kata atos (keras) dan ati (hati). Keduanya digabungkan dengan suku kata utuh, tanpa perubahan, menghasilkan makna baru.

Dengan demikian, tembung camboran wutuh bisa dibilang lebih "bersih" dari perubahan morfologis dibandingkan jenis tembung camboran lainnya.

20 Contoh Tembung Camboran Wutuh dalam Bahasa Jawa

Berikut ini adalah 20 contoh tembung camboran wutuh dalam bahasa Jawa beserta artinya:

  1. Atos atine – keras hatinya
    Digunakan untuk menggambarkan seseorang yang keras kepala atau tidak mudah dibujuk.

  2. Bala pecah – barang-barang yang mudah pecah
    Biasanya digunakan untuk merujuk pada barang-barang rumah tangga yang rentan seperti piring, gelas, dan benda pecah lainnya.

  3. Bapak biyung – bapak dan ibu
    Tembung ini sering digunakan dalam percakapan sehari-hari untuk menyebut orang tua.

  4. Bakul kacang – penjual kacang
    Digunakan untuk menyebut pedagang yang menjual kacang, baik di pasar maupun keliling.

  5. Buku gambar – buku yang digunakan untuk menggambar
    Ini adalah jenis buku yang digunakan anak-anak atau pelajar untuk kegiatan menggambar.

  6. Buku tulis – buku yang digunakan untuk menulis
    Buku yang digunakan di sekolah untuk mencatat pelajaran atau tugas.

  7. Edi peni – indah, bagus, cantik
    Biasanya digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang elok atau cantik.

  8. Gagah prakosa – gagah perkasa
    Merujuk pada seseorang yang kuat dan berani, sering digunakan dalam konteks cerita wayang atau kepahlawanan.

  9. Gantung siwur – keturunan ketujuh
    Istilah ini digunakan dalam adat Jawa untuk menyebut keturunan yang ke-7 dalam suatu keluarga.

  10. Imogiri – nama desa di Yogyakarta
    Selain sebagai nama tempat, kata ini juga memiliki makna spiritual dan historis dalam budaya Jawa.

  11. Juru kunci – orang yang menjaga tempat keramat
    Biasanya juru kunci bertugas di situs-situs keramat atau tempat bersejarah seperti makam raja-raja.

  12. Kala menjing – jakun pada laki-laki
    Digunakan untuk menyebut jakun, bagian tubuh yang menonjol di leher pria.

  13. Lemari kaca – lemari yang terbuat dari kaca
    Lemari yang bahan utamanya adalah kaca, biasanya digunakan untuk menyimpan barang berharga.

  14. Mega mendung – motif batik
    Salah satu motif batik yang terkenal, biasanya memiliki pola awan dengan warna-warna mendung.

  15. Meja tulis – meja yang digunakan untuk menulis
    Meja yang dirancang khusus untuk kegiatan menulis atau belajar.

  16. Pager kayu – pagar yang terbuat dari kayu
    Pagar yang terbuat dari bahan kayu, sering ditemukan di rumah-rumah tradisional.

  17. Pager mangkok – saling peduli antartetangga
    Istilah ini menggambarkan hubungan saling membantu dan peduli antara tetangga.

  18. Sambel goreng – nama makanan
    Makanan tradisional Jawa yang terdiri dari bahan seperti kentang, hati ayam, cabai, dan santan.

  19. Semar mendem – nama makanan dari ketan
    Hidangan yang dibuat dari ketan, dengan rasa yang manis dan tekstur lembut.

  20. Udan iris – motif batik
    Salah satu motif batik yang menggambarkan hujan yang turun dengan deras.

Kesimpulan

Demikianlah 20 contoh tembung camboran wutuh dalam bahasa Jawa beserta artinya. Memahami jenis-jenis tembung camboran seperti ini tidak hanya memperkaya kosa kata bahasa Jawa, tetapi juga membantu kita dalam menggunakan bahasa Jawa secara lebih elegan, terutama dalam karya sastra seperti puisi atau cerita.

Dengan mempelajari tembung camboran wutuh, siswa dan pengajar bisa lebih memahami nuansa dan kekayaan bahasa Jawa, serta dapat menerapkannya dalam konteks yang tepat. Jangan lupa, Fokus.co.id selalu menyediakan konten berkualitas untuk membantu proses belajar mengajar.

Teruslah berlatih dan memanfaatkan tembung camboran wutuh dalam percakapan sehari-hari, karena bahasa adalah salah satu warisan budaya yang perlu kita lestarikan bersama.


Semoga artikel ini membantu dan menambah wawasan Anda tentang tembung camboran wutuh. Jika Anda ingin membaca lebih banyak artikel serupa, kunjungi Fokus.co.id untuk mendapatkan materi pembelajaran lainnya yang tidak kalah menarik!